Minggu, 04 Mei 2014

Apa Sih Accumulator itu ??





Siapa yang tidak kenal dengan nama accumulator? Mungkin orang belum terbiasa dengan nama itu. Lalu bagaimana dengan aki? Di Indonesia orang lebih mengenal accumulator dengan nama aki.
Saat ini orang lebih mengenal aki sebagai baterai pada sepeda motor atau mobil. Tapi apakah mereka tahu apa itu aki sebenarnya? Banyak di antara kita hanya mengerti aki itu adalah bagian terpenting dari motor atau mobil. Kita tidak tahu seluk-beluk dengan aki dan bagaimana pembuatan dan cara memakai yang benar.
Aki merupakan sebuah alat yang dapat menyimpan energi (umumnya energi listrik) dalam bentuk energi kimia. Contoh-contoh akumulator adalah baterai dan kapasitor. Aki termasuk benda yang mudah terbakar. Maka dari itu, jika kita tidak tahu cara memakai dan merawatnya yang benar akan sangat berbahaya.
 Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi sudah semakin maju dan berkembang dengan pesat sehingga menimbulkan persaingan yang ketat. Secara otomatis ada tuntutan agar selalu berkreatifitas dan terus mengikuti perkembangan tersebut, dengan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang memadahi, manusia dapat  mengembangan potensi-potensi disekelilingnya.



1 Pengertian accumulator           

            Akumulator (accu, aki) adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi (umumnya energi listrik) dalam bentuk energi kimia. Contoh-contoh akumulator adalah baterai dan kapasitor.
Pada umumnya di Indonesia, kata akumulator (sebagai aki atau accu) hanya dimengerti sebagai "baterai" mobil. Sedangkan di bahasa Inggris, kata akumulator dapat mengacu kepada baterai, kapasitor, kompulsator, dll. di dalam standar internasional setiap satu cell akumulator memiliki tegangan sebesar 2 volt. sehingga aki 12 volt, memiliki 6 cell sedangkan aki 24 volt memiliki 12 cell.
Aki merupakan sel yang banyak kita jumpai karena banyak digunakan pada sepeda motor maupun mobil. Aki temasuk sel sekunder, karena selain menghasilkan arus listrik, aki juga dapat diisi arus listrik kembali. secara sederhana aki merupakan sel yang terdiri dari elektrode Pb sebagai anode dan PbO2 sebagai katode dengan elektrolit H2SO4
Pada mobil yang masih menggunakan teknologi lama, jenis Accu yang banyak digunakan adalah jenis lead-acid (accu basah). Accu jenis ini komponennya merupakan gabungan dari beberapa lempengan timbal (Pb) dan lempengan oksida (PbO2), yang direndam dalam larutan elektrolit yang terdiri dari 35% asam sulfat (H2SO4) dan 65% air (H2O). Accu mobil pada umumnya menyediakan tegangan sebesar  12 volt. Tegangan ini didapat dengan cara menghubungkan enam sel galvanik. Accu tidak lagi bisa menyimpan arus listrik, berarti Accu sudah mulai rusak (soak). Biasanya ditandai dengan bunyi klakson yang melemah, lampu tidak terang, waktu starter mesin jadi lebih panjang, bahkan tidak lagi bisa menggerakkan starter. secara “seri”. Setiap sel menyediakan 2,1, jadi apabila di charge penuh, akan menghasilkan 2,1 volt x 6 sel = 12,6 volt.

II. 2 Mengukur Kondisi Accumulator
Kondisi Accu, dapat diukur dengan suatu alat yang men-simulasikan besar beban yang masih mampu diterima oleh accu, atau dengan cara sederhana dengan menggunakan Battery Hydrometer. Cara penggunaan Hydrometer adalah dengan  mencelupkan ujung alat ini pada air Accu, kemudian menyedotnya.


Jika permukaan air accu berada pada bidang HIJAU , berarti kondisi air accu sangat baik.
Jika permukaan air accu berada pada bidang Putih, berarti kondisi air accu  masih relatip  baik.
Jika permukaan air accu berada pada bidang MERAH , berarti proses recharge kurang baik atau ada kerusakan pada alternator.
Pada saat Accu disetrum (recharge), cairan elektrolit akan bereaksi dengan material pada lempengan,  dan merubah permukaannya menjadi lead sulphate. Pada saat Accu digunakan (discharge), akan terjadi reaksi terbalik, yaitu  lead sulphate akan kembali berubah menjadi bentuk semula yaitu lead oxide dan lead.
Jika mobil digunakan, proses ini akan berulang terus menerus. Tetapi proses ini tidaklah sempurna,  karena ada deposit yang terbentuk. Semakin lama, lapisan deposit Sulfat akan semakin tebal dan akan mengurangi  performanya. Pada ketebalan tertentu, deposit ini akan membuat accu tidak lagi bisa recharge, dan accu harus diganti.

3 Hal-hal penting yang harus diperhatikan tentang accumulator
  • Accu termasuk benda yang mudah terbakar, oleh sebab itu jangan memindahkan posisi Accu mobil pada lokasi yang kurang aman.
  • Selalu meng-kontrol ketinggian air Accu. Jika kurang segera tambahkan karena akan mempengaruhi kinerjanya. Tetapi jangan sampai melebihi, karena Accu dapat meledak akibat tidak ada ruang untuk melepaskan uapnya.
  • Periksa terminal Accu. Jika ada kerak putih, gosok dengan sikat kawat atau siram dengan air panas jika sudah tebal. Kerak putih ini berbahaya karena dapat menggerus terminal dan membuat terminal dan elemen kabel saling mengikat.
  • Accu mengandung bahan beracun berbahaya, jangan sembarangan membuang Accu bekas. Umumnya pedagang aki menerima atau membeli aki bekas untuk didaur ulang. Selain menjaga lingkungan, Accu bekas ini dapat mengurangi biaya pembelian Accu baru.
  • Salah satu kelemahan Accu tipe “basah” yang digunakan pada mobil retro adalah tingkat penguapan cairan yang tinggi, yang dapat menyebabkan karat pada benda logam di sekitar Accu, bahkan dapat memperpendek umur Accu. Saat pengisian (recharge), akan keluar uap  dari lubang kecil seperti jarum di penutup cell. Dalam kondisi normal, uap yang keluar tidak terlalu besar, kecuali pada kondisi pengisian yang berlebih.  Pada Accu yang sudah berumur, penguapan akan lebih  besar. Untuk menghindarinya, gunakan penutup seperti lembaran  bahan karet di atas Accu.
 

1 komentar:

Spanyol Sebelum Dan Setelah Ditaklukkan Islam

Oleh: Hafidz Abdurrahman Sebelum ditaklukkan oleh Khilafah Islam, Spanyol mempunyai stuktur masyakarat yang komplek, dengan stratifikas...